Ada MAKNA dibalik Semuanya :')

Teman-teman gue ada sedikit cerita menarik tentang seorang sosok yang sangat dekat dengan hidup kita, tolong jadikan sebagai pelajaran :)

Disebuah kota yang tak cukup besar, ada seorang ibu yang hanya mempunyai satu mata. Lalu ia mempunyai putra yang masih balita. Sang ibu itu bekerja sebagai juru masak untuk murid2 dan guru di sekolah dasar. Si anak itu malu dengan kondisi ibunya. Ia selalu enggan jika ibunya mengajak pergi bersama. Bahkan berada didekat ibunya di keramaian pun juga.

Suatu saat ketika anak itu disekolah dasar, ibunya mengiriminya bekal makanan ke kelasnya, ia sangat malu dan langsung mengusir ibunya untuk keluar, ibu itu hanya tersenyum pada anaknya.

Suatu ketika anak itu main k tempat sekolah temannya yang juga dimana disitu ibunya bekerja. Kemudian temannya bertanya, ‘hei, itu ibumu kan. Ibumu bermata satu ya?’

Anak itu sangatllah malu. Ia hampir tidak mengakui bahwa itu ibunya, iya seorang ibu yang berjualan disana dengan satu matanya.

Kemudian anak itu beranjak dewasa. Ia semakin kesal terhadap ibunya. Ia berfikir tidak ada sama sekali yang dapat ia banggakan terhadap ibunya.

Lalu suatu ketika, ia berbicara pada ibunya, “sudahlah bu, ibu tak usah mengirimi aku bekal, aku sudah besar. Aku malu jika ibu selalu ke sekolahku. Aku malu sama teman2ku bu! ‘ bentaknya.

“Ibu tau, aku ingin sekali punya banyak teman, lalu aku ingin dapat beasiswa bersekolah disingapura bu, tapi ibu selalu membuatku malu”.

Lalu si ibu meminta maaf dan tersenyum pada anaknya

Waktu berjalan sangat cepat , si anak sudah bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dan ia menikah.

Setelah menikah ia pindah ke jakarta, meninggalkan ibunya seorang diri.

Suatu ketika, datanglah sang ibu ke jakarta, dia singgah ke rumah anaknya. Dan di rumah itu ada seorang anak sedang bermain di halaman, lalu ibu itu mendekatinya dan menyapa. Tapi si anak kecil itu malah ketakutan dan menangis.

Lalu ayahnya datang, mengusir ibu itu dengan kasar. Padahal ia tahu, itu ibunya, yang ingin melihat dia dan cucunya,tapi ia malu dengan keadaan ibunya seperti itu. Lalu si ibu hanya berkata “ maaf, mungkin saya salah alamat pak. Saya hanya ingin bertemu dengan anak saya” . lalu si ibu segera berlalu pergi. Tapi dalam hatinya, ia sangat senang, telah berjumpa dengan anaknya meskipun anaknya itu tidak mengakuinya.

Dan tak selang lama dari ibunya datang, ia mendapat undangan reuni SMA di kampungnya. Tapi ia tidak memberitahukan istrinya bahwa ia akan pergi reuni di kampung, ia berbohong dan ijin akan pergi untuk berbisnis.

Setelah ia datang ke reuni SMAnya, ia menghapus rasa keingin tahuannya terhadap ibunya. Lalu datanglah ia ke sebuah gubuk tua, yaah rumah yg dulu ditempatinya. Rumah itu sepi,kosong tak berpenghuni. Dan salah seorang tetangganya memberitahunya, bahwa si ibu di gubuk itu sudah meninggal. Anak itu tercengang. Dikasihlah sepucuk surat oleh tetangga itu, surat terkahir dari ibunya. Kurang lebih begini isinya :

" Anak ku tersayang. Ibu sangat merindukanmu, ibu juga selalu memikirkanmu. Maafkan ibu bila kini selalu membuatmu malu, ibu sungguh ta bermaksud begitu. Ibu haanya ingin memberikan yang terbaik untukmu nak. Ibu ingin anaknya senang, tapi mungkin ibu salah, ibu minta maaf. Kemarin, ibu mendengar kamu akan datang ke kampung ini untuk datang ke acara reuni SMAmu, ibu benar-benar senang mendengarnya. Disaat itu juga, ibu sangatlah ingin menemuimu,tapi apa daya ibu sudah tak mampu beranjak dari ranjang ini,ibu tak mampu berdiri lagi, ibu sudah tak kuat. Kemarin sudah alhamdulilah sekali ibu senang bisa mengunjungimu di jakarta walau sejenak,dan kamu malu atas kehadiran ibu disitu, ibu juga senang bisa bertemu cucu ibu. Nak, dulu sewaktu kecil kamu mengalami kecelakaan yang mengakibatkan matamu rusak dan cacat. Disitulah naluriku sebagai ibu, merasa iba terhadap anaknya yang masih kecil, masih baru terlahir didunia, sangat pantaslah kamu untuk melihat bagaimana alam semesta ini, indahnya dunia barumu ini, dan karna waktumu didunia ini masih sangatlah panjang. Ibu ingin sekali yang terbaik buatmu nak, ingin kamu tidak kekurangan sedikitpun. Maka ibu lebih merelakan satu mata ini untukmu,agar kamu leluasa melihat dunia barumu nak. Ibu minta maaf mungkin setelah kamu membaca surat ini, ibu sudah tidak bisa menemuimu lagi, ibu tidak akan membuatmu malu lagi nak. Ibu sangatlah sayang padamu.

Orang yang selalu mendoakanmu, dan menyayangimu.

IBU "

Itulah sedikit cerita yang telah membuat saya menitikkan airmata. Saya sangatlah ingat, dulu saya juga sempat malu, malu karena sampai SMA terkadang masih diantar jemput ibu disekolah(karena ayah saya juga bekerja, jadi hanya ibu yang meluangkan waktunya untuk saya) saya pernah berfikir, ingin sekali rasanya bebas, karena rasa anak SMA itu sudah banyak yang dilepas sama kedua orang tuanya. Tapi saya sadar, saya adalah anak tunggal, mungkin orang tua saya masih belum tega melepas anaknya, untuk masalah ijin keluar rumah pun masih tergolong “angel” dikulargaku, apalagi untuk pergi malam. Lalu untuk membawa motor sendiri saat saya akan pergi pun begitu. Ibu lebih rela menawarkan dirinya untuk mengantarkan saya kemanapun saya pergi. Yah, awalnya saya berontak, malu, sudah sebesar ini masih di “momong” sama ibu. Ahh ya, dulu saya seperti itu. Tapi lama-kelamaan saya sadar. Ibu dan ayah saya tentunya tidak ingin putri satu-satunya ini kenapa-kenapa. Mereka sangatlah melindungi putrinya. Belum rela melihat putrinya melangkah ke dunia luas dengan sendiri. Berperang dengan gaduhnya perkotaan. Tak mau putrinya jika “lecet” sedikpun. Masya Allah, seharusnya aku sangatlah bersyukur dengan sikap mereka terhadapku. Jarang ada anak yang diperlakukan seperti ini. Yah, karena mungkin aku juga iri sama temanteman yang bebas kesana kesini, yang seenaknya memberontak sama orang tuanya. Dan kini, saya benar-benar berterima kasih atas apa yang telah diberikan mereka. Saya tau, ucapan terimakasih mungkin tak cukup untuk membalas semuanya. Tapi saya janji, suatu saat nanti, saya akan dengan bangganya memberikan kebahagiaan yang teramat pada mereka dihari tuanya, pasti itu. Dan meskipun hampir tak pernah kuucapkan langung pada mereka. Tapi kini, akan ku ucapkan. Bahwa saya sangatlah sayang sama Ibu dan Ayahku, merekalah penyemangatku kini, disini. Di kota perantauanku. Dengan restu mereka aku ada disini. Dan aku disinipun untuk membuat mereka bangga atas prestasiku :)

Note : paragraf akhir yang gue tulis, bener-bener sangat nyentuh diri gue sendiri, percaya gak percaya gue sambil nangis nulis itu, dari awal gue nulis cerita udah kebayang gimana terharunya tuh cerita. gue bener-bener lagi kangen sama orangtua gue, terutama ibu. Jadi setiap hari, akhir-akhir ini gue sempetin untuk telponan atau sekedar sms menyapa mereka yang ada disana.demi apa gue rasarasanya pengen tau terus kabar mereka disana, pengen tau apa aja yang mereka lakukan tanpa adanya gue dirumah. Yah, rumah gue Cuma dihuni 3 orang, gue dan kedua orang tua gue. Bisa dibayangin gimana sepinya yah :| emmm, gue yang disini aja gak kbiasa sendiri kayak gini, kalopun gue gak inget mereka udah salah jalan kali gue disini. Spirit mereka sangatlah menjadi kekuatanku disini, doa mereka selalu akan menguatkanku disini :|

Wedges Yang Tidak Tepat



assalamualaikum, #ayo jawaabbbb!!

Kali ini pengen berbagi cerita pengalaman saya yang BARU saja terjadi.
Sama si bebeh Yunis oneng kawan segilaan saya dari kebumen. :)) #piss
Tepatnya weekend kemarin.

OK.
Dari mana ya mulai ceritanya.
emmm. gini.
Kemarin, berhubung lagi sumpek di kalirang terus yang semakin dingin tanpa adanya matahari, rasanya pengen nyari matahari ama ngirup udara jalanan di kota gede Yogja dan sedikit kepingin liat2 barang-barang baru (baca:shopping) akhirnya diputuskan untuk jalan-jalan hari itu juga.
Saat itu lagi sama Yunis temen seperjuangan ane dari jaman bahela #hiperbola

Kemudian kita mutusin buat photo season di Taman Sari Yogja. Deket2 keraton gitu, yaaah masih lingkungan Alun-alun kok,sangat strategis. Ini kedua kalinya kesono, dengan yang pertama dengan si ex.gue (tau lah siapa -_- )


Lepas landas dari kosan Yunis kira-kira jam 10an lebih, karna sebelumnya capcusnyee dari kosan ane yang di atas gunung a.k.a kaliurang.
Pas di kosan Yunis tuh sempet kebingungan si dia.
"day, nanti panas gak yaa? " tanya Yunis
"alah mendung gini kok" kata gue
"yah ntr juga di gejayan panas lagi day" dia
"ahhh orang gelap gini kok dari tadi"
"aduuh jadi bingung nih day"
"kenapa"
"nanti jalannya jauh gak?"
"jalan apaan"
"ya muternya disono"
"ohh"
"iya gakk??"
"gak juga "
"trs pake wedges gak yaa?"
"ya make ajalah gpp" (karna gue juga make)
"masa dipakein kaos kaki?"
"yaelah gausah"
"ahh ga jadi dehh"
"lah kenapa?"
"make spatu karet aja soalnya biar gampang bisa make kaos kaki trs ga cape"
"behh ga dr td -__- yowess ayokk cabuttt"

-dan itulah sedikit percakapan singkat gak singkat dari kita, yahh bisa dibilang sedikit tanya jawab juga dengan keGALAUan make "ini" apa nggak -__- #ngeeek
yaaah trs akhirnya pergi juga kita ke tujuan.............


jeng- jeng #tepuktangan

kita nyampe juga akhirnya. TamanSari.
ini pintu depan taman sari

Taman sari itu dulu tempat pemandian putri raja. Gilee megah banget bro sist, gak kebayang kalo gue nanti punya tempat pemandian segede itu.haha iyaa emang gak mungkin sihh -__-

oke oke. Kita kembali lagi ke cerita.
Mulailah kita menyusuri Taman sari yang segede desa se-kecamatan di kota gue kali.haha

Kalo aku sendiri ngincernya ke bangunan reruntuhannya sama masjid bawah tanah, karna dulu sama si ex ga sempet kesana, dikarenakan gak tau rute buat kesana . well, karna diburu waktu juga yang si ex gak suka jalan lamalama atau kejauhan -_-
dan sekarang waktunya gue sama Yunis SENANGSENANG ditambah kagak ada kaum cowok disekitar gue :D #tertawa lepas kaya diseinetron #hahahhaha


Dan Yunis temen gue yang baru pertama kesono, takjub banget ngeliat tu tempat.haha#upsss
Lanjutlah kita foto2 kesana dan kemari, hampir stiap tempat kita in actin bak fotomodel#padahal nggak


Nah yang paling parah tuh pas lagi mau jalan ke bangunan yg reruntuhan itu. kan jauhh bet tuhh, egileeee, udah ane seorang diri yang make wedges ngosngosan gak ketulungan #prayforgue

Pas sambil jalan, Tiba-tiba liat tukang gulali, yang dari jaman kucing botak dulu gue sama Yunis puengennnn banget beli tu gulali yang unyu-unyu bentuknya, tapi sayaang mahal beud daah. Tapi disini,bapaknya ngejual murahh, yaah meskipun gak sama persis sama gulali yang gede-gede ituu, tapi yaa hampir mirip kok. 11-12. bentuknya pun unyu juga :D hihi
ya ding, Jelasss kita HARUS beli tu gulali, Kesempatan banget soalnya. RUGI kalo gak beli.



ini bapaknya lagi bikin gulali


yunis yang beli gulali sambil pamerin gulalinya

Kita nongkrong didepan bapak yang buat gulali tu cukup lama, sedikit berbincang-bincang dan ngeliatin tu bapak dengan mulusnya bikin berbagai bentuk gulali dengan tangannya, tanpa alat. Dulu kan jaman kita SD ada tuh gulali yang make cetakan gitu, jaman sekarang kreatip-kreatip orangnya,. Sebenarnya sih gak higienis juga, bikinnya make tangan trs ditarik2,diputer,abis itu, kita makan, kita jilatin, kebayang kan gimana :| emmmm

Abis gulali pesenan kita jadi, kita lanjutin jalan ke bangunan yang runtuh-runtuh gitu, disitu yang belon pernah gue datengin, gilee abstrak bangett, banyak orang pacaran juga.hahaha #ngiri. secara romantis gitu tempatnya, trus juga didukung dengan angin yang sepoi2 #bikin rambut acak2 nih! :@

Di TKP yang sama, Yunis seneng banget tuh,ada bongkahan batu gede, kayak bekas reruntuhan gitu #emang! dia malah manjat-manjat.naik sana sini,minta fotoin pulaa -__- dan nyuruh gue ikutan naik juga, dan disaat itu gue cuma bisa pasrah ngefotoin dan ngearahin gaya dia #alibi. (padahal pengen banget ikut naik2 tapi wedges gakk ndukung :@ )

Lalu ada disuatu sesi yang akhirnya dengan beribu keberanian yang udah gue kumpulin, branilah gue naik di batu yang.. yaaahhh gak begitu gede,tapi banyak pasir dan kerikil disekelilingnya. Apa yang terjadiii???

dengan sombongnya bisa foto diatas runtuhan gede



dibalik gaya : abis kepleset pasir yang akhirnya terduduk lalu foto


Setelah banyak foto season kita dapet dengan berbagai gaya yang amatir, prut pun mulai keroncongan, kita juga belom absen sama Yang Diatas. Yaudah Mutusin buat pulang. Sebelum pulang kita nemu penjual cilok gerobakan dideket2 situ, yaudahlah, kita laper, Beli lah pasti.
#sayang lupa gak difoto karna udah laper begete ! Trus abis makan, berhubung betis gue juga udah cuapeknya masya Allah #salahsendal kita jalan menuju parkiran depan.

Beneran kayak olah raga aja kalo kesini tuh. Jalannya naik turun tangga, kelok kelok, pasir,bebatuan,tanjakan turunan gitu dehh.

Nahh, di SARAN kan nih. Jika Kamu-kamu mau mengunjungi kesini sebaiknya make pakaian yang nyaman dipakai aja buat jalan, yah semacam kaos santai aja sama celana deh. Gak usah yang highclass gitu. Dan pake sendal atau sepatu yang nyaman juga #jangantirugue. Yah rada kapok juga salah make sendal gue kesini. Tapi setimpal dengan kesenangan yang didapat. Gak rugi gue jalan kesini. Bener-bener ngerefresh otak.
Makasih buat partner gue yang setia stiap saat#rexona haha mbak Yunis
Lain kali kita juga bakal jalan lagi kalo ada duit tentunya,sama waktu yang bener-bener cukup. :))



Yogyakarta 2 Oktober 2011
 
My Life My World Blog Design by Ipietoon