gak ada judul

malem!
udah lama gak nentuh blog ini lagi, dulu, seneng, sedih, nggak ada kerjaan, selalu nengok kesini. Tapi sekarang, sejak smakin lolanya koneksi, beralih ke 'note' di handphone.
Oke. Masih blm ada moodbooster(kata martina :p )  buat ngetik apalagi cerita panjang lebar. :|

Intinya, dari terakhir kali nyentuh page ini, sekitar satu bulan yang lalu. ya sekitaran sept - okt lah ya, itu bener bener bulan yang cukup berat, knp? karena disitu rasanya seperti lagi diuji banget. dalam hal apa? anything! termasuk dia. oke. sekarang sudah november. awal yang bagus, indah, tapi masih saja yang namanya ego ituuu mengganggu pake banget, yak efek kkn jg kali ya, dan uts yg selang waktunya hampir 5-7 hari. pffft. sempat merasakan suasana rumah walau hanya beberapa hari, tapi itu bener bener menenangkan banget.
Udah ah, kayaknya mau mberebes mili(lagi) , lagi kayak gado gado moodnya, oke.
 kata terakhir. " i want you to know, how lucky i have you"

ingatan itu masih :)

Aku ingat bagaimana caramu menyapa
Aku ingat bagaimana caramu tertawa
Aku ingat bagaimana caramu menunjukkan dunia,
meski kita tak sering dipertemukan oleh purnama
Aku ingat saat pertama kali mata kita berteguran,
senyum ramahmu menyuguhkan kenyamanan,
dan senyum itu menciptakan keyakinan
Kamu dan aku memang akan berjalan beriringan
dari kamu aku bisa mengalahkan keangkuhan
dan demi kamu juga aku belajar melakukan pengorbanan
bersamamu aku merasa bisa menghadapi dunia
kamu selalu ada dan menjadi saksiku
aku ingat bagaimana pertamakali memelukmu,
hal ternyaman yang pernah kurasakan
sengaja inginku berlama lama ada dipelukmu
mencium aroma hidup tanpa beban,
bersamamu

Dear Hati

Dear Hati..

Kenapa pendirianmu teguh sekali?
Kenapa kamu nggak takut jika kamu menggenggamnya terlalu erat?
Tapi juga bukan berarti kamu melepasnya, ya?
Kamu gak mau kan, sakit lagi?
kalau kamu sakit, kamu gak bisa bangkit lagi, siapa yang mau bantu kamu, hah??
aku juga yang repot nanti

Beginikah kamu kalau sudah memilih?
Apa kamu yakin setia itu bakal berakhir indah?
tapi bagaimana dengaannya disana?
Apa dia disana seperti kamu?
juga yakin sama kamu?
dan ngerasain yang sama juga ?

Udah banyak masalah yang kamu dapet,
aku tau kamu kuat,
kamu juga sabar,
tapi sekuat-kuatnya kamu, kamu pasti akan menangis, iya kan?
kamu juga bisa merasakan perih nantinya.

Pokoknya, aku nggak mau kamu sakit lagi ya
aku juga nggak mau dia kamu sakiti
aku cuma bisa berharap, nantinya kamu dan dia akan makin baik, seiring berjalannya waktu, masalah pasti akan mendewasakan kalian
Tuhan Maha Mengetahui.


                                                                                              Dari Sahabatmu yang Paling mengerti
                                                                                                     Kamu : Otak




Cerita tentang pria dan wanita

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.

Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.

Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya’.

‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya.

Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.

Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.

Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.

Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.
Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?’.

‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.

Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan



*repost from rhe

stress is....

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey mengangkat segelas air dan bertanya pada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini? "Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. " kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit,
tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan
saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya"

"Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa, setelah istirahat nanti dapat diambil lagi..

HIDUP INI SINGKAT, jadi cobalah menikmati dan manfaatkan. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.





*dikutip dari beberapa sumber :)

sekilas curcol

halooo halooo haalooooooo

bulan ramadhan. puasa. abis itu besuk lebaran :D
dan ini postingan pertama di bulan ramadhan.
kemarin, awal puasa hingga beberapa hari berada di tempat rantauan, tapi sekarang kakiku sudah menginjakan kaki di kota kelahiran.
dikosan, bangun, mandi, ngampus, sama anak kos, didatengin terus main sama pacar, tarawih sama pacar/sama anak kosan, nonton tv, internetan, telfon pacar, telfon ibu,bisa tidur malem;bahkan pagi, ya gitu2 terus.
dirumah, bangun, mandi, nonton tv, sama ibu ayah dirumah, nonton tv, masak, mandi, nonton tv, tarawih, nggak bisa internetan, nggak ketemu pacar, nggak ketemu temen, nggak2 yang lainnya sama mereka, nggak bisa tidur malem. yaa sama saja, gitu2 aja. cuman dirumah ruang hampanya cukup banyak, jadi bisa longgar berpindah2, meskipun kadang tidak leluasa dan masih merasa sepi. dikosan, cuma ada satu ruang hampa dengan segala isinya,tapi itu ruangan pribadi, bebas, mau apa saja tak ada satupun yang tau,tapi tetap suatu ketika saya masih merasa sepi.
saat dikosan, selalu inget rumah, dan terbesit ingin singgah kesana. dan setelah dirumah,tida cukup lama sudah kangen dengan keadaan kosan disana, kangen pacar nun jauh disana, dan seisi ruang hampaku disana.
ahhh manusia, cuma bisa ngeluh dimanapun ia berada. dan selalu merasa kurang.

*curcol nggak jelas banget ditengah malam lagi jengkel gak bisa konek, gak bisa tidur, gak bisa telfon pacar, gak bisa main game. thats enough :)

Dear calon suamiku..

Dear calon suamiku...
lagi ngapain kamu disana? wah pasti lagi sibuk ya? atau lagi ngeraih mimpi-mimpi kamu? kerja keras ya, buat hidup kita nanti, jangan boros ya, jangan lupa nabung biar kita bisa nikah sama jalan-jalan :)

dear calon suamiku yang tampan..
semoga kamu bisa jadi imam yang baik ya buat aku nanti, ajarin agama ke aku, bisa samasama solat jamaah dan ngaji setiap hari, bahagiain aku lahir batin, selalu menuntunku ke jalanNYA dan jadi pribadi yang dewasa dan sabar buat aku yang terkadang manja ke kamu, bahkan ngambek ke kamu.

dear calon suamiku yang berkarisma..
nanti aku boleh kan berkarir dulu sebelum aku punya anak, aku janji deh bakal tetep ngurusin kamu dan ngurus rumah. Tapi tenang saja, setelah aku udah punya anak-anak aku akan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, bersih bersih rumah, jemput anak ke sekolah, bikin masakan buat kamu dan anak-anak, nunggu kamu pulang kerja dirumah, nyuciin baju kamu juga. Oya, sesekali jangan lupa beri aku setangkai mawar ya ;)

dear calon suamiku yang baik..
kamu jangan pernah lupain aku ya, aku nunggu kamu disini, aku nunggu sampai aku bisa samasama kamu setiap hari, bisa tinggal di satu atap, bisa bangunin kamu setiap pagi, bisa masakin kamu setiap hari, bisa ngrawat kalo kamu sakit, bisa nyiapin baju kamu sebelum kamu kerja, bs nonton film bareng, bisa bersandar di bahu kamu kapanpun aku mau, pokoknya bisa sama sama kamu disetiap bahagiaku,sedihku,dan disetiap hariku.

dear calon suamiku yang rajin..
nanti kalo kita punya anak, jangan cuma satu ya, kasian nanti dia sendirian, nanti kita juga kesepian ketika dia sudah mulai beranjak dewasa. Kalau bisa sih punya anak yang banyak ya, biar bahagia, biar ramai, biar aku kalau ditinggal kamu kerja nggak kesepian dirumah. Nanti kita juga harus urus anak-anak kita sendiri ya, nggak make babysitter dan sejenisnya, tenang aja.. aku juga bakal ngurus rumah kita sendiri kok.

dear calon suamiku yang lagi sibuk disana..
aku pengen nanti sesibuknya kamu, kamu bisa luangin waktu dirumah ya, untuk aku, dan untuk anak kita nanti. Sesekali jangan lupa ajak aku dan anak kita jalan-jalan, rekreasi, atau liburan ya. Kalau aku yang sakit, jangan tinggalkan aku sendiri demi pekerjaanmu ya, tungguin aku dirumah,manjakan aku, rawat aku juga.

dear calon suamiku yang aku sayang..
nanti kalau kita udah nikah, udah punya rumah sendiri, udah punya anak, nanti seringsering ya main kerumah orangtuaku, kasian mereka sendiri dirumah, aku anak mereka satusatunya, aku yang udah mereka titipkan ke kamu dan menjadi tanggung jawab kamu sekarang. Aku ingin sekali mereka bahagia di masa tua mereka, bahagia karena aku, dan bahagia dengan cucu-cucu mereka nanti.

dear calon suamiku,pendamping hidupku..
Oya, kita nanti jangan boros ya, tetep harus nabung, aku pengin naikin haji orangtuaku dan orangtuamu nanti. Aku nggak peduli jabatan kamu nanti di kantor, aku juga nggak peduli kamu kerja apa nanti. Aku mau kita tetep bahagia dengan apa adanya kamu dan aku.

dear calon suamiku, calon imamku..
jangan pernah lelah ya sama aku sampai kapanpun, jangan pernah pergi tinggalin aku sendiri, aku mau kita hidup samasama sampai rambut kita udah memutih, sampai kulitku tak semulus sekarang lagi, sampai kita samasama sulit untuk berjalan, mudah capek, dan kembali kekanak-kanakan, sampai kita bisa bahagia dengan cucu-cucu kita nanti.

mnvxdfh

aku jengkel, betek, marah, sedih, cemburu, sendiri, dicuekin, ditinggal, tapi KANGEN, tapi tapi tapi juga..aku mau mau mau mau mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu sama kamu teyyus :$

4 ekor binatang


Dalam sebuah kapal ada 4 ekor hewan yang menemani seorang nahkoda. Hewan itu ialah ayam, gajah, harimau dan tikus. Suatu hari keempat hewan itu berkumpul dan menceritakan kehebatan masing-masing.

Kata Ayam : "Aku selalu memberi telur kepada nahkoda kita. Berkat aku, dia dapat makan enak dan bergizi."

Gajahpun tak mau kalah "Aku kuat, aku selalu membantu nahkoda kita untuk mengangkat barang-barang berat."

Harimau menimbrung "Kalau aku terkenal sakti dan selalu dapat memenangkan setiap pertempuran, aku selalu melindungi nahkoda kita dari serangan bajak laut dan orang-orang jahat".

Hanya tikus yang terdiam. Ketiga hewan lainnya memandang dia katanya : "Tikus apa fungsimu di sini, hanya engkau yang tak mempunyai fungsi di sini.hahahaha". Mereka mengejek tikus itu.

Suatu hari kapal itu terantuk pada tonjolan karang dan bocor. Keempat hewan itu dan nahkodanya panik. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka lakukan karena lokasi kebocoran berada di tempat tersembunyi sehingga tidk bisa ditemukan. Tikus berpikir sejenak kemudian berkata : "Teman-teman mungkin inilah saatnya aku dapat berguna bagi kalian." Lalu tikus itu mulai bergerak. Dengan tubuh mungil dan lonjong itu dia begitu mudah masuk ke sela-sela kayu untuk menemukan sumber kebocoran itu. Akhirnya kapal itu dapat diselamatkan.

Nahkoda itu berkata : "Untung ada kamu tikus, kalau tidak kita bisa celaka". Ketiga temannya pun tertunduk malu karena mereka telah mengejek tikus itu.

Demikianlah TUHAN memberikan kepada kita semua talenta masing masing. Tidak ada orang bodoh yang ada hanya orang yang tidak sadar akan bakat yang diberikan TUHAN kepada kita. Janganlah mengejek dan saling merendahkan tetapi hendaklah saling melengkapi untuk hidup yang lebih baik.

Bola tenis, pasir dan kopi


Disebuah kelas, ada seorang profesor dan muridnya.
Profesor itu membawa sebuah toples ukuran sedang, beberapa bola tenis, pasir. dan kopi. Disini, akan dijelaskan sebuah perumpamaan dalam kehidupan.

"murid-muridku, disini ada sebuah toples kosong, akan saya masukan bola tenis. satu, dua, dan tiga. masih bisa lagi tidak? "

"tidak prof" jawab murid

"nah, didalam toples yang berisi 3 bola tenis terdapat celah-celah, apakah itu masih bisa diisi lagi oleh bola?"

"tidak bisa"

"oke. kemudian disini, saya punya pasir. bisakah saya memasukan pasir-pasir ini kedalam toples? apakah muat? " tanya si profesor lagi

"tentu bisa prof"

"pintar, dicelah toples ini kita bisa mengisinya dengan pasir. Dan apakah setelah ini saya akan memasukan kopi kedalam toplesnya. Murid-murid apa yang terjadi?"

"kopinya akan bercampur dengan semuanya.. "jawab murid

"murid-muridku, bagaimana bila kita coba memasukan pasirnya terlebih dahulu, kemudian bola tenis, lalu kopinya. apakah bola itu akan tetap bisa masuk? "

"tidak prof, karena jika pasirnya terlebih dahulu akan penuh dan bola tenisnya tidak akan bisa masuk"


Nah, dari perumpamaan toples dari si profesor tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan ; Toples adalah sebagai sebuah kehidupan. Pertama, dimasukkan bola tenis, benda paling besar di toples tersebut. Bola itu dimisalkan adalah keluarga, teman, sahabat, atau orang terdekat kita yang benar benar sangat penting untuk kita, mereka yang selalu memberi kebahagiaan pada kita, yang mengisi hidup kita dan lain sebagainya, tanpa mereka kita tidak bisa apa-apa. Kemudian setelah bola dimasukkan, masih ada celah yang tersisa diantara bola-bola itu. Pasir dalam urutan kedua setelah bola. Pasir yang bisa menyusup, atau masuk diantara celah-celah itu, sebagai harta, kekayaan, jabatan atau benda sekunder dalam kehidupan. Bagaimana jika pasir yang dimasukkan pertama? pasti sudah penuh terlebih dahulu toplesnya, lalu bola tennis itu tidak dapat dimasukkan, seperti halnya jika meraih kekayaan, jabatan, dan lain sebagainya itu yang pertama dalam hidup, kita sudah terlena terlebih dahulu akan hal itu, tentu keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat secara otomatis terlupakan, dan bukan menjadi prioritas yang utama, bahkan menjadi hal yang tidak penting. Yang terakhir, kopi. Kopi itu nikmat, ya..setelah elemen-elemen tersebut diatas yang ada di kehidupan, tentu hambar jika tidak ada suatu "pemanisnya". Jadi, pintar-pintarlah memprioritaskan hal yang utama dalam hidup anda, jangan sia-siakan orang disekitar anda, karena anda tidak akan mendapatkannya dua kali,dan jika hilang anda tidak bisa mendapatkan yang serupa,tetapi harta, jabatan sifatnya tidak akan kekal dan bisa didapat sewaktu-waktu.

Misalnya saja Anda memberikan kadar prioritas yang lebih besar terhadap pekerjaan, melebihi kadar prioritas terhadap kesehatan, keimanan, keluarga, hubungan sosial, dan lain sebagainya. Mungkin kehidupan keluarga, hubungan sosial, spiritual, dan kesehatan akan menjadi korbannya. Atau mungkin jika Anda kurang memprioritas diri pada kondisi keuangan, maka kondisi prospek usaha Anda juga akan mengalami degradasi.

Bila memang kita benar-benar harus memilih mana yang harus diprioritaskan, maka sebaiknya prioritaskan pada kondisi spiritual dan kesehatan diri sendiri terlebih dahulu. Bila kondisi kesehatan dan keimanan kita prima, barulah kita dapat mengerjakan prioritas yang lain. Karena dengan kondisi kesehatan dan keimanan yang memadai akan menunjang upaya kita dalam menangani prioritas-prioritas yang lain dengan lebih baik.

Langkah selanjutnya adalah menuliskan prioritas yang akan kita kerjakan setiap hari. Sebagaimana sebuah pepatah bijak menjelaskan, "An unfailing success plan: At each day's end, write down the six most important things to do tomorrow; number them in order of importance, and then do them. - Perencanaan Pencapaian Kesuksesan: Setiap malam, tuliskan sedikitnya 6 hal penting untuk dikerjakan besok; urutkan berdasarkan seberapa penting mereka, dan laksanakan semua rencana itu."

:3

malam all :D
nice night. dari kemarin bulannya indaaaah banget :3 yawn, sayang nggak bisa lihat bareng kamu xD #eh curcol . Nggak sengaja buka dan baca sedikit kutipan syair dari Sapardi Djoko Damono. Dan nggak tau pengen banget nulis ulang, dan saya ingat! goodjob :D
okey, check this out ;)


Dalam Diriku

Dalam diriku mengalir
Sungai panjang
Darah namanya

Dalam diriku menggenang
Telaga darah
Sukma namanya

Dalam diriku meriak
Gelombang suara
Hidup namana

Dan karena hidup itu indah
Aku menangis sepuas-puasnya


****

PADA SUATU HARI NANTI

Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

Telur Wortel Kopi




Seorang wanita muda datang ke ibunya dan menceritakan tentang hidupnya dan bagaimana hal-hal begitu sulit baginya. Dia tidak tahu bagaimana dia dapat menjalani hidup ini dan ingin menyerah. Dia sudah bosan berperang dan berjuang, tampaknya, setiap satu masalah telah dipecahkan, yang baru muncul.

Ibunya membawanya ke dapur, dan kemudian mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas kompor dengan api yang besar. Segera panci-panci tersebut mendidih. Pada panci yang pertama, ia masukkan wortel, di kedua ia masukkan telur, dan yang terakhir dia masukkan biji kopi.

Dia membiarkan semuanya mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata. Sekitar dua puluh menit, ia mematikan api. Dia mengangkat keluar wortel, telur dan menyedok kopi dan menaruhnya di mangkuk-mangkuk yg berbeda. Beralih ke putrinya, ia bertanya .. " Katakan padaku, apa yang kau lihat ..?"

"Wortel, telur, dan kopi." Wanita itu menjawab.
Sang ibu mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia merasakan bahwa wortel itu lembut. Kemudian dia memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengambil telur rebus itu keluar dari cangkangnya kemudian ia mengamatinya. Akhirnya, ia memintanya untuk menyeruput kopi. Putrinya tersenyum saat mencicipi aroma yang kaya. Sang putri kemudian bertanya. "Apa artinya, ibu?"

Ibunya menjelaskan bahwa masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama, "Air yang direbus". Tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel pada saat masuk itu kuat, dan keras. Namun, setelah menjadi sasaran air mendidih, ia melunak dan menjadi lemah.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tapi, setelah dimasukkan di air mendidih, isinya menjadi keras.

Biji kopi bubuk itu unik, namun. setelah mereka berada di air mendidih, mereka telah merubah air tersebut.

"Yang manakah kamu nak?" Sang ibu bertanya putrinya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kamu menanggapi? Apakah kamu wortel, telur, atau kopi?"



Makna :
Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya kuat tapi, dengan rasa sakit dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatan?

Apakah kamu adalah telur, yang dimulai dengan hati lembut, tapi berubah karena "panas"? Apakah kamu memiliki "cairan" semangat tetapi setelah kematian, perpisahan, atau kesulitan keuangan, apakah "kulit" kamu terlihat sama, namun di dalam kamu pahit dan keras dengan semangat kaku dan hati yang mengeras?
Atau..
Apakah kamu seperti biji kopi? Biji tersebut benar-benar mengubah air panas. Keadaan yang sangat membawa rasa sakit. Ketika air menjadi panas, ia melepaskan aroma dan rasa.

Jika kamu seperti biji kopi, ketika hal-hal yang paling buruk dihadapi, kamu akan menjadi lebih baik dan mengubah situasi di sekitarmu.

Mana pilihanmu? wortel, telur, atau kopi ..?

This is your life, Whatever your choice.. You're an important decision

Morninggg Sunday

morniiiiingggggggg :D
haloo Sunday.

Minggu pagi, eh menjelang siang juga sihh :|
kenapa aku bilang pagi, karena aku baru membuka mata dan enyah dari kasur tecinta lagi untuk ke 2kalinya. yak, jam 10.30 tadi .yawn :3
bangun pagi2 dibangunin mamas, sholat, ngobrol bentar teyusss.... lanjut bobo :D efek dingin banget, akhirnya cuma gulingguling dikasur, terus peluk guling,haha namanya jg weekend, lagian gak ada yang ngajak pergi kok :p

Dan tibatiba...
Ada mimpii yang sebrek nongol dengan tiba tiba. boleh lah yaa, sekali-kali cerita mimpi tadi pagi ;)
ga nyangka banget bisa mimpi kaya tadi, haha jarangjarang soalnyaahh..
tadi tuuuu aku ke koreaaa ketemu sujuuuuu *.* bisa jalan bareng sama merekaaaa. muahahaha *maap ya mas pacar, cuma mimpi kok :p, ntar kamu aku ajak deh kalo ketemu beneran, but u'r the only one for me kok :p hiihih
yaa gitu deh,,, terusss tiba tiba ajaa, udah berubah lokasi aja nih mimpi, udah ada disebuah rumah, cuup besar, serba ada, dan banyak kucing, anjing disituuu, berasa kebun binatang, tapi like that lah :D hahaha *efek suka binatang.
Dan..... anehnya lagi ada baby disitu :o herannya ini ada dimana yah *clingak clinguk, setahuku, 20tahun ada di dunia ini, ibu gak pernah ngasih adek deh :| terusss terusssss? masa iya baby-nya aaaa...... hahaha sudahlah,tetangga kali :p namanya mimpi kan yaah , dbunga tidur, aneh dikit wajar xD, terus terusss aku juga ketemu masnya sekilas disana, nambah cakep aja dia :$ hihi *ini yang paling diherankan -.-
terkahir. aku bisa ngomong sama temanteman gak nyataku yang ada dikamar, muahahah berasa semakin gila aja ni, aneh banget rasanya bisa ngajak popo, rosi dan kawan-kawannya.

tsaaaahhh.. minggu pagi menjelang siang yang WOOOW sekaliiiiiiii :D
Udah deh yaaa, cuma cerita mimpi pagipagi gadis berusia 20tahun, terussss pengen nulis apa adanya , emmhh sesuatu yang masih 'anget' di otak, dan nyentuh tuts papan komputer jinjingku sebentar :))

Ketika...

Nite all.
capekkkk rasanya . Pengen banget selalu dan selalu ngeluh. "Aku capek"
Aku nggak tau apa maksudnya, tapi yang pasti akhir-akhir ya itu rasanya :|

Yak, Akhirnya bisa kesentuh juga sama yang namanya laptop,sinyal dan koneksi, sejak empat hari yang lalu, aku hijrah sementara di ibukota. Menempati ruang hampa yang cukup membuatku tersiksa akan keberadaannya di lantai 6. Kalo bukan karena ayah, mungkin aku gak mengjinjakkan kaki di kota itu.

Berawal dari tiba-tiba mendengar kabar dari rumah, ayah kesulitan bicara, semacam mengalami stroke ringan, setelah kemarin terjadi gangguan pada matanya. Dalam benakku kenapa ini tiba-tiba terjadi? kenapa harus ayahku? ya, Tuhan sayang dia kok, tenang saja. Tuhan gak akan memberikan cobaan yang kita nggak mampu mengahadapinya, aku yakin itu.
Singkat cerita, ayah dilarikan ke ibukota. Disana mungkin banyak sanak saudara yang bisa membuat ayah gembira, membantu melepas penatnya dengan segala aktifitas dirumah, juga bisa meringankan beban ibu untuk menjaga ayah disana. Aku, sebagai seorang anak sudah hiperaktif rasanya ingin segera ikut melancong kesana. Perasaan kawatir, panik, dan benar-benar ingin tau keadaan disana seperti apa. Segala cara diupayakan agar segera dan segera menginjakkan kaki di ibukota. Awalnya mencari informasi bagaimana aku bisa sampai kesana dengan cepat tapi hemat. Dengan berbagai pertimbangan, antara berani dan tidak, antara uang cukup dan tidak, sudahlah tak perlu pikir panjang, toh buat seseorang yang sangat sangat berperan dalam hidupku itu aku gak boleh itung-itungan masalah materi, apapun bakal aku lakuin. Materi nggak sebanding dengan kasih sayang serta hubungan antara seorang anak dan ayah, gak akan bisa dibeli atau dinilai dengan materi.
Hari-hari berlalu, aku selalu berada di ruang ini, ruang dimana tempat ayahku berbaring dengan kantung infusnya yang makin habis dan habis dalam hitungan hari, yang setiap jamnya ada perawat keluar masuk untuk mengecek atau memberi obat. Sempat terlintas dipikiran, Monoton sekali rasanya hidup aku saat ini, berkeluh kesah dengan apa yang terjadi sekarang, ingin teriak, ingin berlari, ingin keluar setidaknya menghirup udara diluar bahkan melihat suasana yang berbeda dengan sekarang. Cuma diam, melamun, menonton tivi, berkutik dengan handphone, dan sesekali bersenda gurau dengan ibu. Aktifitas itu terus-menerus terjadi lebih dari 3 hari. Rasa jenuhku mulai datang, suatu hal kewajaran. Ingin sekali melalukan berbagai aktifitas yang lain. Tapi, for what? buat apa? disaat seperti ini, apa pantas aku bersenang-senang? meninggalkan keluargaku sendiri diruang ini? Aku benar-benar teringat tujuan awal singgah di ibukota ini, adalah untuk menjaga pria itu, ayah, menemani beliau, aku ingin beliau tau, aku, seorang anaknya, ingin selalu mengabdi dan menjaganya disaat beliau senang maupun susah. Jadi, seberontak apapun diri ini benar-benar terkalahkan dengan rasa ibaku yang melihat sesosok lelaki yang tidak terlalu tua, tapi juga tidak bisa dibilang muda, yang sedang berbaring lemah di kasur itu, dengan selang infus ditangannya. Juga bukan karena keterpaksaan aku diruang ini. Semacam suatu kewajiban, ketulusan, serta pengabdian yang benar-benar dilakukan dengan segenap hati. Keluarga adalah segalanya, keluarga lebih penting dari apapun. Keluargaku adalah hidupku. Aku akan selalu menjaga mereka, seperti mereka yang menjagaku dikala dahulu tubuhku tidak lebih dari 50cm hingga aku bisa berjalan dengan baik, bisa memegang sendok sendiri untuk makan, bisa mengemudikan sepeda tanpa roda penyanggah, dan hingga sekarang,aku yang telah 20tahun bisa menghirup udara segar di bumi.

Analisis Sosial

Halooo
ah sudah lama tangan ini tak menjamah blog ini, dengan seabrek kegiatan kampus, tugas yang dituntut secepat-cepatnya. Kekospun cuma melepas rindu dengan tempat tidur tercintaku. Sekalipun menyentuh laptop, itupun hanya untuk menyelesaikan tugas, akses internet juga sekedar download materi, email, upload, search, dan baca. Penat? tentu saja. Disaat saat seperti ini, ingin sekali rasanya pergi menjauh dari aktifitas yang bertubi-tubi ini. *malahcurhat . Ya, inilah seorang mahasiswa, satu tingkatan lebih dari sekedar anak SMA, dengan begitu banyak rutinitasnya. OK, iseng-iseng saya ingin belajar mengenai ansos, analisis sosial. sebenarnya dulu saya bisa dapat di IHT HimmaH, sayangnya saya tidak mengikuti jalannya acara tersebut, dan kehilangan sebuah pengetahuan ini. Saya sharing sekilas di catatan saya.

Cekidot :*

Catatan Pendahuluan

Istilah analisis sosial atau analisis kemasyarakatan tidak selalu dipakai dalam arti yang sama. Dalam arti sempit dimaksudkan usaha untuk menganalisis suatu keadaan atau masalah sosial secara objektif, terlepas dari soal siapa akan membuat apa dengan analisis itu kemudian. Jadi, analisis sosial bukanlah alat bantu siap pakai untuk membereskan masalah-masalah sosial.

Dalam arti luas, analisis sosial dalam arti sempit tadi dipakai dalam hubungan dengan usaha mengubah keadaan atau memecahkan masalah yang dianalisis. Jadi, analisis sosial mencoba mengaitkan analisis ilmiah dengan kepekaan etis, artinya memperhatikan dan memikirkan tindakan yang mau dilaksanakan. Dalam arti ini, analisis sosial mengandaikan dan mengandalkan nilai-nilai etis tertentu. Analisis dipergunakan sebagai alat saja untuk memperjuangkan tujuan tertentu. Maka, kedua pengertian ini tidak bertentangan, sebab analisis dalam arti pertama selalu harus mendasari analisis dalam arti luas.

Langkah-langkah kongkret Analisis Sosial
Metode analisis sosial ini dapat dipergunakan untuk menganalisis satuan-satuan sosial (misalnya desa, Ormas), masalah-masalah sosial (misalnya pengangguran, narkoba, masalah kepelajaran/pendidikan) lembaga-lembaga sosial (misal sekolah, proyek pembangunan). Dls. Langkah-langkah konkret berikut ini pertama-tama dimaksudkan untuk ditempuh bersama-sama dalam bentuk kelompok kerja oleh orang yang berkepentingan atau berminat, Biasanya didampingi oleh seseorang yang sudah berpengalaman dan/ atau yang bisa membantu sebagai nara sumber.

Langkah 1-6 merupakan usaha mengadakan, mengatur dan mempersiapkan bahan analisis. Dalam langkah 7-10 bahan itu dianalisis secara mendalam. Langkah 11 merupakan refleksi etis (teologis). Langkah 12 adalah awal pemanfaatan usaha analisis demi praksis dan politik yang kreatif. Kalau ada waktu secukupnya, maka semua langkah bisa dijalankan satu demi satu. Kalau waktu tidak cukup luas, maka sekurang-kurangnya beberapa langkah penting sebaiknya dijalankan dengan memakai bahan bantuan dari pendamping analisis.

Langkah - Langkah Konkret – Praktis

  1. Memilih dan menentukan sasaran analisis. Pilihan itu harus didasari oleh alasan-alasan yang masuk akal.
  2. Masing-masing peserta kelompok mengungkapkan dan mempertanggungjawabkan pendirian pribadi. Dengan kata lain, premis-premis nilai mereka yang hendak menjadi landasan dan tolak ukur sementara dalam usaha menganalisis sasaran yang sudah dipilih. Langkah ini lebih merupakan tukar pikiran (sharing) daripada diskusi dan mengadaikan keterbukaan untuk koreksi atau pengembangan pendirian itu.
    Deskripsi: seperti apa keadaannya?
  3. Mengumpulkan fakta dan data dalam segala bentuk (a.l. pengalaman, informasi lisan, statistik, laporan, angket kecil, observasi, guntingan koran) yang masih bersifat agak kebetulan dan kurang teratur (brainstorming). Dengan demikian dapat diperoleh sekedar deskripsi masalah yang hendaknya tidak dicampuradukkan dengan penilaian pribadi.
  4. Mengelompokkan fakta dan data tersebut secara pragmatis ke dalam tiga kolom bidang kehidupan masyarakat, yaitu: (a) politik, (b) ekonomi dan (c) sosio-budaya. Seperlunya dan sesuai dengan sasaran analisis dapat ditambah satu kolom lagi, misalnya (d) IRM/ Muhammadiyah. Ke dalam kolom-kolom itu bisa dimasukkan fakta dan data tambahan, terutama yang menyangkut kerangka dan masalah-masalah nasional, umpamanya dengan bantuan istilah-istilah klasifikasi dari ketiga bidang di atas.
  5. Fakta dan data dalam masing-masing kolom itu dirangkum secara sistematis per kolom ke dalam kira-kira 10 rumusan pokok yang mengungkapkan suatu masalah, hubungan sebab akibat, dst. Secara singkat, mengena dan padat; jadi jangan terlalu umum atau terlalu khusus. Seringkali satu atau dua kata kunci (antar kurung bisa ditambah beberapa kata konkretisasi) sudah memadai dan paling mudah untuk kerja kelompok selanjutnya. Sekedar contoh: birokrasi (berbelit-belit, simpang siur, kaku, sewenang-wenang); jurang kaya-misin melebar (kemewahan, pemborosan, pendapatan).
  6. Memberikan bobot terhadap rumusan-rumusan pokok di dalam masing-masing kolom itu menurut mendesaknya (masalah besar) dan/atau pentingnya (faktor strategis) kenyataan yang diungkapkan oleh tiap-tiap rumusan. Langkah ini juga bisa ditempuh lewat pemberian nilai bobot secara kuantitatif (nilai 10 untuk rumusan terpenting, nilai 9 untuk urutan kedua, dst) oleh masing-masing peserta. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibahas bersama sehingga kelompok masih bisa mengadakan perubahan secara mufakat. Pembobotan ini hendak berdasarkan pengetahuan, tetapi jelas juga mengandung nilai-nilai.

Analisis mengapa keadaan itu demikian? Apa latar belakangnya?

  1. Terhadap bahan yang sudah disiapkan ini perlu dikemukakan pertanyaan terus-menerus: Mengapa semua itu demikian? Apa sebab-musababnya yang lebih mendalam? Dengan perkataan lain, perlulah membongkar struktur-struktur dalam (vertical analysis) dari rumusan masalah dalam masing-masing kolom di atas (misalnya dengan menghubung-hubungkan mereka dengan anak-anak panah). Dalam hal ini, para peserta juga bisa bertitik tolak dari beberapa analitis (yang berguna pula untuk meninjau kembali hasil analisis), misalnya:

a. Politik:

- Bagaimanakah pembagian kuasa?

- Siapa yang mengambil keputusan?

- Siapa yang tidak diikutsertakan?

- Siapa yang diuntungkan oleh keputusan-keputusan itu? Siapa yang dirugikan?

- Bagaimana cara dan proses pengambil keputusan?

- Golongan dan kelompok masyarakat manakah (baik formal maupun informal) yang mempunyai pengaruh politis?

- Siapa yang memiliki dan mengawasi alat-alat kuasa (lembaga-lembaga hukum, polisi, tentara)? Peranan konstitusi?

- Pola organisasi dan wibawa (kuasa) manakah yang dianut?

- Dalam bentuk apa rakyat berpartisipasi dalam politik?

- Apakah ada aliran-aliran politik yang berbeda-beda?

- Siapa memperjuangkan ideologi mana dan tujuan politik mana?

- Bagaimanakah hubungan antara negara dan agama-agama?

b. Ekonomi:

- Bagaimanakah produksi (organisasi, teknologi), perdagangan, pembagian dan konsumsi barang-barang dan jasa-jasa diatur?

- Sistem dan kebijaksanaan ekonomi manakah yang diandalkan?

- Bagaimanakah hubungan antara modal dan tenaga kerja?

- Siapa yang diuntungkan oleh tata dan kebijakan ekonomi itu? Siapa yang dirugikan?

- Apakah peranan uang, bunga uang, dsb?

- Siapa yang menguasai sumber-sumber daya alam?

- Bagaimanakah pembagian milik harta?

- Siapa yang mempunyai sarana-sarana produksi (tanah, modal, teknologi, pendidikan)? Adakah konsentrasi kuasa ekonomi?

- Apa akibat-akibat dari cara prduksi dan konsumsi bagi lingkungan hidup dan alam?

- Sejauhmana ada pengaruh-pengaruh ekonomi internasional?

c. Sosio-budaya:

- Nilai-tradisi dan lambang manakah yang dianut dan diandalkan oleh masing-masing golongan masyarakat?

- Bagaimana semua itu tampak dalam bahasa sehari-hari?

- Agama daan idelogi mempunyai pengaruh apa?

- Nilai, ideologi dan “mitos” manakah yang menentukan politik dan ekonomi?

- Manakah sikap-sikap dan harapan-harapan pokok yang terdapat dalam masyarakat?

- Hubungan-hubungan sosial manakah yang paling penting dalam masyarakat? Dalam struktur dan institusi sosial mana hubungan tersebut diwujudkan?

- Apakah ada masalah-masalah sosial yang khusus?

8. Mencari kesamaan dan perbedaan antara hubungan-hubungan dalam itu (cross analysis) dengan membandingkan hasil analisis vertikal dalam masing-masing kolom. Sehubungan dengan itu bisa ditanyakan a.l:

§ Manakah ciri-ciri khas yang sama di semua bidang hidup masyarakat?

§ Apakah yang akhirnya memapankan masyarakat seluruhnya itu?

§ Adakah salah satu bidang atau segi yang sangat dominan?

§ Apakah ada ketegangan atau pertentangan antara satu bidang dengan bidang lainnya?

§ Apakah terdapat gejala ke arah konflik dan masalah yang harus dihadapi di masa depan?

§ Segi historis: bagaimana semua itu terjadi? Masa depannya?

9. Meninjau dimensi historis dari semua hasil analisis di atas, misalnya dengan bertanya:

- Bagaimana keadaan sekarang bisa diterangkan secara historis? Apakah ada periode, peristiwa-peristiwa dan saat-saat peralihan yang sangat penting?

- Apakah ada perubahan-perubahan besar dalam tahun-tahun terakhir ini? Apakah ada dinamika perkembangan tertentu dalam masing-masing bidang atau masyarakat keseluruhan?

- Ke arah masa depan tendensi apa saja yang terasa dan sudah tampak?

- Apa kiranya akan terjadi sepuluh tahun lagi kalau keadaan dewasa ini diteruskan saja dan tidak berubah?

- Apakah ada sumber-sumber daya cipta dan harapan?

10. Menyusun sekedar rangkuman hasil analisis, misalnya dengan merumuskan sejumlah tesis pokok (masing-masing 1-3 kalimat), yang merupakan semacam “hukum-hukum umum” (prinsip-prinsip yang dalam kenyataannya menentukan) di belakang keadaan atau masalah yang diselidiki. Tepat tidaknya tesis-tesis itu perlu ditinjau kembali terus menerus apakah sungguh berdasarkan dan sesuai dengan fakta dan data yang sudah dikumpulkan.

11. Meninjau kembali dan menyoroti secara kritis premis-premis nilai yang diutarakan oleh para peserta kelompok dalam tahap kedua. Dalam hubungan ini perlu diperiksa dan dibahas bersama-sama, dengan memperhatikan hasil analisis, apakah nilai-nilai itu memang “berguna, berarti, masuk akal dan dapat diwujudkan”. Sebagai titik tolak dapat diajukan pertanyaan seperti misalnya:

- Bagaimana saya mengalami kenyataan yang dianalisis itu?

- Bagaimana saya mengartikan dan menilainya?

- Di mana tempat saya dalam kenyataan itu?

Dari pertanyaan semacam itu akan timbul sejumlah keprihatinan manusiawi (yang seharusnya menantang orang-orang beriman untuk merumuskan keprihatinan iman mereka).

Berdasarkan refleksi itu, kelompok mencari kesepakatan tentang nilai dan tujuan konkret yang hendak dipegang dan diperjuangkan bersama-sama (usaha ini merupakan refleksi teologis kalau dijalankan berdasarkan iman).

Keputusan: apa yang bisa dibuat? Apa yang akan kita buat?

12. Menarik beberapa kesimpulan tentang apa yang ingin dan bisa diusahakan secara perorangan atau bersama-sama. Seberapa konkret kesimpulan itu, memang sangat tergantung dari bentuk analisis yang diadakan, yaitu apakah pertama-tama sebagai latihan ataukah sebagai usaha nyata dari suatu kelompok yang hidup atau bekerja bersama. Dalam menyusun suatu kebijakan atau program kerja perlu diperhatikan “apa yang yang dapat dijangkau”, mengingat bermacam-macam halangan dan hambatan yang selalu ada. Perlu juga perencanaan dengan strategi yang hendak ditempuh, prioritas-prioritas serta operasionalisasi dari semua itu.

Evaluasi: Sejauh mana tindakan yang diambil berhasil?

- Apa yang dicapai? Apa yang tidak berhasil?

- Manakah efek-efek sampingan yang tidak diinginkan?

- Mengapa ada kegagalan? Apakah ada kesalahan dalam analisis? Ataukah dalam perencanaan? Ataukah dalam pelaksanaan?


referensi : J.B. Banawiratma, SJ dan J. Muller,SJ. 1993. Berteologi Sosial Lintas Ilmu: Kemiskinan Sebagai Tantangan Hidup Beriman. Jakarta: Kanisius

Saya adalah manusia

Manusia itu tak sempurna, begitu juga saya. Manusia itu tidak pernah mensyukuri semua yang telah ada, selalu saja mengeluh dengan apapun itu, termasuk saya.
Manusia itu memang tidak ditakdirkan hidup sendiri, dia butuh teman hidup, bahkan pendamping, begitupun dengan saya yang teramat sangat tak menyukai saat kesendirian datang menggerogoti perjalanan saya. Bosan ketika harus berdiam diri di ruang sesempit itu. Dan sepi ketika semua orang sibuk dengan dunianya.
Manusia juga terkadang egois, dikala ingin menuruti egonya,apapun bisa dilakukan. Atau bahkan, saat ia tidak peduli dengan orang lain dan memaksakan kehendaknya demi keinginannya.
Ya, Manusia itu sebenarnya makhluk yang diciptakan paling sempurna dari lainnya, tapi tidak sikap dan sifatnya.

..

"Orang yang dewasa pasti akan bisa dengan mudah untuk berbesar hati dalam setiap masalah yang dihadapinya"

Gerakan May Day di Nol Kilometer



“Revolusi! Naikkan upah buruh! Tolak outsourcing!”



Oleh Ahmad Satria Budiman dan Dyah Ayu Ariestyasiwi




Nol Kilometer, HimmahOnline

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional selalu diperingati dengan aksi unjuk rasa. Begitu juga di Kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan Nol Kilometer. Peringatan May Day kali ini diikuti oleh masyarakat buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Rakyat Indonesia Tertindas (ARIT), dan Perhimpunan Solidaritas Buruh. Selain itu, aksi juga diramaikan oleh mahasiswa, antara lain perwakilan dari basis-basis di tiap universitas, seperti dari UGM, UNY, UAD, dan UIN Sunan Kalijaga. Beberapa ormas juga ikut meramaikan aksi, seperi dari Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), dan Front Perjuangan Rakyat (FPR).

Aksi dimulai sejak pukul 9 pagi. Massa berjalan perlahan dari Halaman Parkir Abu Bakar Ali melintasi Jalan Malioboro ke kawasan Nol Kilometer. Selama berjalan, massa dengan mengibarkan bendera menyuarakan aspirasi-aspirasinya. Aksi juga diwarnai dengan ajang teatrikal yang diperankan sejumlah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Teatrikal tersebut menampilkan orang kaya yang tengah duduk di atas becak. Ia membanggakan sejumlah uang yang dipegang di tangannya kepada orang-orang miskin yang mengiba meminta di sekitar becaknya. Orang kaya tersebut dengan sombongnya menghardik orang-orang miskin. Namun pada akhirnya, orang-orang miskin itu berhasil menggulingkan si orang kaya dari becaknya. “Buruh bersatu tak bisa dikalahkan!” teriak mereka sesudah itu.

Sekitar pukul 12 siang, seluruh massa akhirnya terkonsentrasi di perempatan lampu merah Kantor Pos Besar dan menggelar orasi puncak di sana. Tuntutan yang disuarakan rata-rata sama, yaitu menghendaki kenaikan upah buruh dan menghapuskan sistem outsourcing. Selain itu, ada pula yang menyuarakan agar harga BBM tetap menolak dinaikkan, harga sembako diturunkan, pendidikan gratis untuk anak buruh, dan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) segera disahkan.
“Agar UU BPJS yang mencakup keselamatan kerja buruh dan juga kesehatannya terlaksana mulai 1 Januari 2014,” ujar Sugianto yang tergabung dalam SPSI. Warga Bantul ini berharap pemerintah lebih memerhatikan aspirasi buruh. Senada dengan Sugianto, pegawai PT Delta yang berlokasi di Sleman, Prita, berharap agar tuntutan-tuntutan wong cilik dipenuhi. “Wong cilik itu banyak para pegawai pabrik juga,” kata Prita.

Jurnalis pun termasuk buruh, demikian disuarakan teman-teman pers. Erik Tanjung dari Divisi Serikat AJI menyampaikan bahwa pengertian tersebut artinya jurnalis bekerja pada perusahaan media. Dalam melakukan tugasnya, pekerjaan jurnalis termasuk rentan, berisiko, dan berkebutuhan lebih dalam artian keamanan, sehingga upah yang harus diterima jurnalis harus sepadan dengan keringatnya. “Asuransi kesehatan, cuti hamil, dan lain-lain,” ungkap Erik menyebutkan tuntutan jurnalis pada perusahaan media.

Menurut pengamatan Tim HimmahOnline, mayoritas massa aksi lebih didominasi dari mahasiswa. “Tiap fakultas di tempat kami, ada perwakilan untuk aksi menyuarakan aspirasi rakyat yang juga berkoordinasi dengan universitas-universitas lain,” jawab Teddy, salah seorang pelaku teatrikal, ketika ditanyakan mengenai hal ini. Aksi yang dilakukan massa berlangsung lancar dan tertib, tanpa tindakan anarkis. Meski demikian, orasi yang dilakukan di tengah perempatan itu sedikit mengganggu arus lalu lintas. Kendaraan yang lewat dipandu polisi lalu lintas agar berjalan hati-hati, supaya tidak menabrak massa. []
 
My Life My World Blog Design by Ipietoon