Ada cerita tentang bagaimana menentukan suatu pilihan, ya, meskipun ceritanya tidak jauh seputar romansa sepasang manusia, tapi di luar sana pasti masih banyak kejadian lain yang dapat diambil sebagai panutan, bahkan motivasi hidup. Cerita ini dulu pernah aku baca, dan sekarang aku tulis ulang lagi. :)
Sejak semula, keluarga si cantik tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga si pemuda, bahwa jika si cantik memaksa terus bersama si pemuda, dia akan menderita seumur hidup, penderitaan yang tak mungkin ia tanggung.
Karena tekanan dari keluarganya, si cantik jadi sering bertengkar dengan si pemuda. Tetapi si cantik benar-benar mencintainya, dan dia terus menerus bertanya , "seberapa besar kamu mencintaiku? "
Sang pemuda tidak begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si cantik marah. Apalagi komentar-komentar dari keluarganya membuanya kesal. Pemuda itu selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Pemuda itu selalu membiarkannya melampiaskan itu padanya..
Setelah beberapa lama, sang pemuda lulus dari perguruan tingginya. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri. Tapi sebelum dia pergi, dia melamar si cantik. "Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata-kata manis, tapi yang saya tahu bahwa saya sangat mencintaimu. Jika kamu berkenan, saya ingin menjagamu seumur hidupku. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar meyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku? "
Si cantik menyutujui permintaan pemuda. Mengenai keluarganya, mereka luluh akan usaha keras si pemuda, dan merestui hubungan mereka. Pertunangan pun dilangsungkan sebelum pemuda itu pergi.
Mereka melanjutkan hubungan jarak jauh dengan hanya berkomunikasi dengan sepucuk surat yang rutin dikirim, dan telepom sesekali. Kadang, memang timbul kesulitan, tapi mereka tidak pernah menyerah terhadap keadaan yang ada didepan mereka.
Suatu hari, dalam perjalanan ke pemberhentian bis sepulang kerja, si cantik tertabrak mobil hingga ia tak sadarkan diri. Ketika ia siuman, dia melihat kedua orang tuanya dan menyadari betapa beruntungnya ia selamat. Tapi melihat airmata kedua orang tuanya, ia berusaha menghibur mereka dan meyakinkan bahwa ia baik-baik saja, dan apalah daya, ia kemudian menyadari...... bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu. Menurut dokter, kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkan bisu seumur hidupnya. Mendengar kedua orangtuanya yang tetap membujuknya, menghiburnya, tapi ia tetap tidak dapat menjawab sepatah katapun. Si cantikpun jatuh pingsan. Sepanjang harinya ia hanya dapat menangis dan membisu.
Dan iapun kembali kerumahnya, mendapati bahwa rumahnya masih tetap sama seperti sediakala. Hanya, jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon menjadi mimpi buruknya, mengingatkanya, bagaimana ia dulu berkomunikasi dengan kekasihnya, tapi sekarang...... Dia tidak dapat memberitahukan kabar buruk yang ia alamai kepada pemudanya dan menjadi bebannya. Kemudian ia menulis surat untuk kekasihnya, ia memberitahu bahwa dia tidak dapat lagi menunggunya. Hubungan mereka putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangannya. Dan ketika ia mendapat telepon dari si pemuda, si cantik hanya bisa menangis dan m enangis tanpa mengucapkan sepatah kata diujung telepon.
Kemudian orangtuanya merasa iba, kasian, dan tidak tahan akan penderitaan yang dialami si cantik. Merekapun pindah, berharap si cantik dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia. Di tempat baru, si cantik mulai belajar bahasa isyarat, dan dia mulai akan melupakan pemuda itu. Tapi suatu hari, sahabatnya memberitahu si cantik bahwa si pemuda telah kembali dan mencarinya. Si cantik meminta sahabatnya untuk tidak memberitahu dimana keberadaannya sekarang dan segera untuk melupakannya.
Lebih dari setahun , si cantik tidak mendengar kabar si pemuda, sampai akhirnya datanglah sahabat si cantik yang menyampaikan bahwa si pemuda akan menikah dan memberikan sebuah undangan pada si cantik. Dia membukanya dengan hati pedih. Dan betapa terkejutnya setelah dia membukanya... nama dia tercantum sebagai mempelai wanita. Subhanallah. Sebelum dia sempat bertanya pada sahabatnya itu. Si pemuda sudah hadir di hadapan si cantik. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa, " Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan padamu bahwa aku belum melupakan janji kita. Berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu..... I LOVE YOU. aku benar benar mencintaimu."
Melihat bahasa isyarat tersebut, kesungguhan pemuda tersebut, kemudian melihat cincin pertunangan itu si cantik langsung mengembangkan senyumnya, ia terharu seakan tak percaya apa yang pemuda itu lakukan untuknya.
Ya. sebuah Pilihan hidup. Seorang pemuda yang berani memutuskan untuk tetap memilih si cantik untuk menjadi istrinya, teman hidupnya, dan bagaimanapun keadaan si cantik, bukanlah suatu hambatan untuk membuatnya tetap memilihnya.
Dan kita punya kuasa untuk memilih sesuatu dalam kehidupan ini. Secara sadar atau tidak sadar sebenarnya setiap saat kita dihadapkan pada suatu keadaan dimana kita harus mengambil pilihan. Hanya karena sudah menjadi suatu peristiwa yang lazim sehari-hari, maka kita tidak menyadarinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bagus Hebat2,, cinta sejati ^^
ReplyDeletebukan, ini kan bagaimana menentukan pilihan wee :p
ReplyDelete