Ketika 8 HARUS menjadi 1 itu.....

Ketika delapan HARUS menjadi satu, kenapa kata kata itu yang kupilih? kenapa kata harus itu aku besarkan semua?
Begini, Kalau dalam perang atau perkelahian, atau sejenisnya, mungkin 8 lebih baik daripada 1 orang saja, iya, pasti, delapan orang itu akan langsung bisa mengalahkan lawannya, daripada satu orang tadi yang berjuang sendiri, kewalahan sendiri, capek sendiri, satu kekuatan yang tak bisa mengalahkan lawan, kemudian ada beberapa orang yang terkumpul, menyatukan kekuatannya, tak akan terasa lelah, tak akan kewalahan, tak akan terasa lama.
Aku ingin seperti itu, kenapa disini tak bisa seperti itu, kenapa si egois ada disaat keadaan seperti ini?
Kenapa tidak ngeh saat kami kewalahan, saat kami capek, lelah , sendiri, kita itu delapan orang lho ya, buka satu atau dua saja. bok tolong peka sedikit, nyadar diri, kita disini juga numpang ditempat orang, bukan tempat sendiri, bukan kamar sendiri, mau banget cumak dapet enaknya, aku yang capek, susah, kewalahan, sampek aku sakit, belum sembuh sampek sekarang, obat dokter sudah tidak mempan lagi untuk fisikku, aku cuma butuh istirahat banyak, istirahat hati, istirahat pikiran, apa kamu mau nanggung jika aku masuk Rumah Sakit? pasti tidak kan?
aku tau kamu juga capek, kamu capek, terus aku apa namanya?super duper spesial capek dongg ya? kamu cuma masak, itupun kubantu aku juga bisa masak kok, kamu cuma main game saat aku program, hanya nonton film, saat aku beberes piring, saat aku beberes ruangan, kemana dia?
Iya, aku tau aku anak mami, aku manja, aku anak tunggal, tapi aku tau diri, aku tau dimana aku berada, aku tau apa yang harus aku kerjakan, aku tau situasi dan kondisi disini, tenang aja, cuma sebulan aja kok, sebulan itu gak lama, tapi tekanan batin yang bener bener sudah dipendam sejak lama, amarah yang sudah diredam berhari hari, rasa sakit yang juga dirasakan setiap harinya, apa kamu peduli? apa kamu tau itu? aku tau kamu gak mau tau dan gak ingin tau, iya, gak munafik memang semuanya pasti pengen dapat nilai yang bagus, bukan cuma kamu bos, aku juga begitu, tapi kembali lagi diatas, kita ini team work, bukan individualisme. Entah, ada kalanya aku mengalah, sabar, dan ada kalanya aku berontak, merasa tidak sanggup (mungkin). Sekarang, dikembalikan lagi kepada  kesadaran individu masing-masing, bisakah dia memposisikan dimana ia berada sekarang, dan keadaan seperti apa yang sedang dihadapinya (?)

0 comments:

Post a Comment

 
My Life My World Blog Design by Ipietoon