Serasa Diperbudak saja

Ok, Saya juga gak tau persis apa maksudnya judul itu, yang pasti, itu kalimat dari beberapa teman saya tadi, teman satu lembaga juga.
"Bener kata orang orang saat diskusi yang aku datengin, lama-lama kita tuh --mahasiswa-- kaya budak aja deh, udah kayak diwajibkan dateng kuliah, aturan sana sini, dan bla blabla" , itu kutipan yang saya ambil dari teman saya.
Awalnya kita, emm lebih tepatnya saya duluan yang datang, lalu teman saya, dan teman satunya lagi.

Bermula karna saya ada masalah presensi beberapa mata kuliah,yah, ini hal terburuk, semester ini entah banyak halangan saya tidak ngampus-JANGAN dicontoh ya-
Suka atau tidaknya kamu dengan dosen tersebut jangan sampai dijadikan hambatan untuk meninggalkan satu hari saja kuliahnya.
Well, untuk semester depan, saya tentu tidak akan mengulanginya lagi, kapok? YA, teramat sangat kapok.
Memproses agar kita dapat ujian itu sangatlah susah, dan capek. Percaya deh. Baru kali ini saya ngubrak-abrik absen se tumpukkan gunung, macem-macem isinya, absen yang bukan hanya absen Teknik informatika, banyak jurusan lainnya juga, kemudian, ke bapak karyawan, di cek sistemnya, di tanyain ini itu, kesana, lalu, persetujuan dosenlah, kajur lah. FINE. enough.

Setelah menjalani proses yang cukup rumit itu, saya putuskan untuk berbincang-bincang dengan kedua teman saya, yang satu satu jurusan dengan saya, satunya lagi teknik kimia, partner di lembaga yang saya ikuti.
Selain membahas reportase, disini kami sangat menyayangkan kebijakkan kampus. Dari semester kemarin, yang baru diadakan kebijakan remidiasi, setelah semester pendek dihapuskan. Disitu juga mahasiswa tidak hanya diam menerima kebijakan-kebijakan baru itu. Bahkan sempat terjadi demo mahasiswa saat kebijakan itu terjadi--karena saya dan teman lembaga sempat meliput kejadian pro dan kontra atau yah-demo- saat kebijakan baru ditetapkan. Mungkin Untuk yang semester atas, mungkin kebijakan lama yang telah dihapus itu sangatlah disayangkan. Karena beberapa faktor seperti,kurang menguntungkan bagi mahasiswa,dan tidak begitu ada perubahan dalam nilai, serta lainnya.

Dan untuk kasus saya tadi diatas. Dijurusan saya ditetapkan presensi 75%. Maka ya yang dibawah itu tidak bisa mengikuti ujian(mirisnya saya :( ) oke, saya sepertinya sudah bisa memprosesnya, yah, tentunya harus dengan alasan kuat untuk dapat menaikkan presensi yang kuat itu. Seperti saat tidak masuk itu, kalau sakit, kok ya tidak ada surat, kalo benar benar sakit dan ingin diproses ya harus menunjukan surat keterangan sakit, agar pihak perkuliahan tau bahwa kamu, tidak masuk bukan karena BOLOS. Setelah itu, jika mentok, dan benar benar tidak bisa mengikuti ujian, kalian akan disarankan mengikuti REMIDI saja. Tapi apa? syarat remidipun HARUS 75%. Lho? Apa-apaan ini? Dulu audiensi pun menginginkan jika ada remidi, tolonglah untuk dipersulit. Pentingkah absen remidi pun HARUS 75%? Serta nilai max remidi pun B? percuma lah yang awalnya B- hanya naik ke B , sudah mahal-mahal membayar, tidak ada peningkatan. Itu sedikit contoh yang bisa saya gambarkan. Lainnya? ya. pasti anda bisa mengira-ngira apa saja :)

Kita ini--mahasiswa-- lamalama seperti diperbudak oleh kampus saja. Datang ke kampus,kuliah, Bahkan diWAJIBkan datang--mau tidak mau--(kalau tidak ya ancaman tidak ujian) Banyak aturan ini itu, Dosen Seenak jidat mereka dalam memberi aturan,dan lain-lain,bahkan mungkin ada juga yang hanya makan gaji buta(maaf).
Ya, itulah sedikit kekesalan kami hari ini, kami yang dibuat capek mengejar-ngejar dosen hari ini.

Dan semoga 2 hari kedepan ujian saya diperlancar :))
amin.

2 comments:

 
My Life My World Blog Design by Ipietoon